SISTEMATIS DAN TEKNIK DEBAT
A
. Pengertian Debat
Jika diartikan secara umum , maka debat
dapat diartikan sebagai strategi dalam adu argumen yang kita miliki tidak
dipatahkan oleh lawan . bisa juga debat diartikan sebagai mengajukan usul dan
mempertahankan usulan tersebut agar tetap digunakan oleh pihak – pihak
tertentu.
B. Fungsi Debat
Ø Membangun
keterampilan berbicara dalam mengemukakan pendapat dengan baik terhadap konflik
yang pro ataupun yang kontra.
Ø Membangun
daya analitis, terkait dengan kemampuan untuk membaca dan memahami lawat debat.
Ø Membangun
kemampuan dalam mengungkapkan pendapat secara logis dengan gestur sikap dan
bahasa yang santun.
Ø Merangsang
kemampuan berfikir kritis
Ø Merangkasang
penelitian terhadap topik kontroversial
Ø Menyimak
dan mencari tahu sisi positif dan negatif terhadap isu tertentu
Ø Belajar
berpikir sistematis dan analitis
Ø Belajar
mengkomunikasikan hasil pemikiran pada orang lain
Ø Meningkatkan
rasa percaya diri
Ø Meningkatkan
kemampuan dalam melihat sesuatu dari sudut yang lain
Ø Membantu
menilai dan mengklariikasi pendapat orang lain
Ø Melatih
berbicara secara berkesinambungan dan lancar
C. Tujuan Debat
Ø Membangun
sebuah kasus yang disertai dengan argumen sebagi pendukung. Adapun tips dan
trik cara membangun sebuah kasus dalam debat, yaitu mengikuti pertanyaan dasar
yang meliputi 4W + 1H
Ø Mengetahui
kasus yang tengah terjadi di dalam masyarakat
Ø Melatih
mencari argumenasi berdasarkan data yang kuat
Ø Mempengaruhi
sikap dan pendapat orang lain agar mereka seiya, sekata dan sejalan dengan
argumen yang diusulkan.
Ø Sebagai
upaya untuk meningkatkan, menampilkan dan mengembangkan komunikasi verbal
Ø Berusaha
meyakinkan orang lain bahwa argumen yang kamu miliki yang paling tepat untuk
diikuti, diiyakan.
D. Ciri – ciri Debat
Ø Debat
memiliki dua sudut pandang, yaitu sudut pandang pihak afirmatif dan sudut
pandang pihak negative. Dikatakan pihak afirmatif apabila orang tersebut setuju
pada topic yang di debatkan. Sementara pihak negative adalah pihak yang tidak
menyetujui topic debat itu sendiri.
Ø Terjadi
adu pendapat dan argumen jika ingin mendapatkan kemenangan
Ø Terjadi
sesi Tanya jawab yang bersifat menjatuhkan lawan
Ø Tiap
debat menonjolkan antara pro dan kontra
Ø Satu
sama lain saling mempertahankan argumennya masing-masing
Ø Cara
menentukan siapa pemenangnya, dapat dilakukan oleh seorang juri atau bisa juga
dengan voting
Ø Setiap
terjadi perdebatan, harus ada pihak penengah atau moderator. Jika tidak ada
moderator, maka bisa dikira berantem
Ø Mengikuti
prosedur dan aturan, yang mana prosedur itu bertujuan untuk melindungi
sekaligus mempertahankan argumen kedua belah pihak.
E. Unsur – Unsur Debat
·
Adanya Masalah/Topik
yang Diangkat
Debat
tanpa masalah atau topic yang ditentukan, akan hambar rasanya. Bagaimana akan
debat, jika tidak ada topic atau permasalahan yang diangkat. Istilah topic yang
diangkat disebut juga dengan mosi. Dimana di dalamnya memuat pihak yang setuju
dan tidak setuju dengan tema yang diangkat.
·
Tim Afirmatif
Di
pembahasan di atas sudah disinggung sedikit tentang tim afirmatif atau tim pro.
Ternyata tim Pro ini menjadi unsur debat yang tidak kalah penting. Nah,
disinilah pihak yang pro dapat memberikan argumen kenapa mereka setuju.
·
Tim Negatif atau Tim
Kontra
Kebalikan
dari tim afirmatif, tim negative lebih menekankan pada ketidaksetujuan. Tentu
saja tim oposisi akan menunjukan pertentangan terhadap topic yang disetujui
oleh pihak pro dengan menyanggah argumen.
·
Pihak netral
Dalam
sebuah perdebatan ternyata juga terdapat tim netral. Tim netral inilah yang
berperan untuk memberikan dukungan dan semangat kepada kedua belah pihak yang
pro dan kontra. Sesuai dengan namannnya, pihak netral tidak boleh memihak salah
satu diantara mereka.
·
Moderator
Unsur
yang tidak kalah penting kehadiran moderator. Kehadiran moderator sebagai
penentu sebuah acara akan menarik atau garing. Tugas seorang moderator adalah
mengatur debat, termasuk mengatur aturan main, mengenalkan para peserta debat.
·
Penulis atau Notulen
Kelihatannya
perdebatan hanya ada pihak pro dan kontra saja. padahal ada unsur lain yang
disebut dengan notulen. Tugas seorang notulen adalah menulis kesimpulan yang
diperdebatkan di depat. Tidak hanya itu,notulen juga perlu mencatat pernyataan,
kesimpulan akhir, mosi debat dan penyampaian para pihak debat.
F. Struktur Debat
·
Pengenalan isu
Pengenalan
isu dapat juga disebut dengan pengenalan topic. Pengenalan topic yang menarik
untuk diangkat adalah topic isu yang sifatnya kontroversial di masyarakat. Jika
topic tidak diangkat dari kontroversi, sulit rasanya menarik antusias audience.
·
Rangkaian argumen
Rangkaian
argumen adalah pembuktian data dan fakta yang bermanfaat untuk mendukung
argumen dari pedebat. Adapun ciri-ciri dari argumen, diantarannya harus
relevan, sistematis, logis, jelas dan disertai dengan bukti
·
Penegasan ulang
(kesimpulan)
Penegasan
ulang atau yang familiar kita kenal dengan kesimpulan. Fungsi dari penegasan
ulang adalah bagian akhir yang mencoba untuk membuat pernyataan akhir yang
menegaskan bahwa bantahan atau pendapat pro.
G. Etika dalam Debat
·
Bertanya Secara Serius
Bertanya
secara serius itu penting dan menjadi bagian etika. Namannya juga debat, pasti
bawaannya menegangkan dan panas. Jika pertanyaan yang diajukan terkesan guyon
dan humor, maka kesan debat yang serius pun hilang.
·
Tidak Menyerang atau
Menyinggung Kekurangan Fisik
Saat
melakukan debat, sering kali kita terpancing secara emosi. Saat emosi
terpancing, maka perilaku dan sikap negatif juga sering muncul. Misalnya menyinggung
kekurangna fisik lawan dan semacamnya. Cara-cara seperti ini sangat dihindari.
·
Bicara Berdasarkan Data
dan Fakta
Etika
debat dalam pengertian debat yang ketiga adalah berbicara berdasarkan data dan
fakta. Jika berbicara tanpa data dan fakta, argumen tersebut hanya omong saja.
Disamping itu, juga akan menjadi kesempatan lawan untuk menyerang kamu.
·
Patuhi Aturan Main
Etika
debat yang tidak kalah penting adalah mematuhi aturan main. Aturan main antara
acara debat satu dengan yang lain berbeda-beda.
H. Macam atau Jenis Debat
·
Debat Parlementer
Debat
parlementer atau yang familiar kita dengar dengan debat majelis (assembly or
parlementery debating) adalah debat yang bertujuan untuk mendukung
undang-undang yang akan dibentuk, di evaluasi atau semacamnya. Jadi debat
parlementer ini lebih formal dan lebih bersifat kenegaraan.
·
Cross Examination
Debating
Debat
cross examinataion debating adalah debat untuk pemeriksaanulang, tujuannya
untuk mengetahui kebenaran dalam pemeriksaan yang pernah terdahulu. Umumnya
debat ini disertai dengan banyak pertanyaan yang saling berkaitan satu dengan
yang lain. Pertanyaan yang dilontarkan, tidak lain untuk memperkuat si penanya.
·
Formal Conventional, Or
Educattional Debating
Debat
ini termasuk debat formal konvensional, atau debat pendidikan yang sifatnya
mengarah pada hal positif bersama. Secara pelaksanaannya, sifat debat jenis ini
adalah kompetitif, karena memang tujuan akhirnya ingin mengembangkan
keterampilan diantara peserta debat. Namun tetap, selama proses debat, tetap
memenuhi unsur-unsur debat.
I. Langkah – Langkah Debat
Ø Mengembangkan
pernyataan yang diangkat
Ø Membuat
kelompok, yang terdiri dari kelompok yang pro, kelompok kontra dan kelompok
netral.
Ø Tiap
kelompok memiliki ketua atau wakil sebagai juru bicara saat debat berlangsung
Ø Duduk
salilng berhadapan dengan juru bicara lawan
Ø Setiap
satu kelompok bisa terdiri lebih dari dua orang.
Ø Masing-masing
kelompok mengutarakan asumsi atau argumen masing-masing, sebelum perdebatan
dimulai.
Ø Saat
debat berlangsung, peserta lain bisa mencatat isi argumen, atau calon
sanggahan.
Ø Di
akhir debat, tidak wajib menentukan siapa yang menang. Cukup bagian notulen
yang menuliskan kesimpulan dari debat.
J. Tata Cara Debat
Ø Mengemukan
pernyataan ataupun tantangan dilakukan secara professional. dikatakan
professional tidak menyinggung unsur sara atau menyinggung secara pribadi.
Ø Memiliki
kemampuan komunikasi yang baik, dimana saat berdebat disampaikan dengan bahasa
yang lancar, tanpa terbata-bata. Penyampaian pun juga harus disampaikan
berdasarkan analisis kritis, sintesis dan retorika.
Ø Selalu
waspada dengan pernyataan atau sanggahan dari lawan. Selalu menilik kelemahan
dna kelebihan lawan, agar bisa menentukan strategi yang pas untuk mereka.
Ø Memperhatikan
argumen berdasarkan logika agar tidak mengalami kesalahan berfikir.
Ø Menawarkan
materi secara akurat dan berdasarkan data dan fakta.
Ø Apa
yang disampaikan dalam debat data harus sahih, ada bukti sehingga memperkuat
debat.
K. Teknik dan Taktik untuk
Memenangkan Debat
·
Taktik penegasan
Taktik
penegasan adalah taktik yang berusaha untuk mempersuasi, taktik kompromi,
taktik kesepakatan sekaligus sebagai taktik pengulangan. Yang mana bertujuan
untuk menegaskan argumen yang telah dilontarkan.
·
Taktik bertahan
Sementara
yang disebut dengan taktik bertahan adalah taknik yang berusaha untuk
menghindar, mengelak, mengalahkan, mengangkat, dan termasuk juga taktik
terimakasih, menggambarkan, mengurakan hingga taknik membiarkan argumen dari
lawan.
L. Teknik Memenangkan
Debat
Ø Membicarakan pengertian debat, sebenarnya ada teknik
memenangkan debat. Jadi kamu bisa melakukan dengan cara bertanya balik,
mengagetkan, teknik provokasi dan taktik antipasti. Bahkan kita
melebih-lebihkan juga dibolehkan lo dalam berdebat.
Ø Adapun teknik lain agar kamu tetap bisa mengawal
perdebatan tanpa bingung atau kehilangan arah. Misalnya, menerapktan teknik memungkir,
melakukan kontradiksi atau memotong pembicaraan lawan debat.
Komentar
Posting Komentar